Jumat, 02 April 2010

MAKALAH DOKTRIN PAUS PAULUS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalau kita bisa melihat, tokoh yang paling berperan dalam agama Masehi sejak semula perkembangannya yang ajarannya menyeleweng dari ajaran Nabi Isa adalah Paulus. Bahkan apa yang dinamakan agama Masehi itu lebih tepat dinamakan Paulisme (Agama Paulus).
Paulus telah melakukan peranannya dengan baik dalam agama ini, sehingga bisa memasukkan semua ajarannya yang bersumber dari surat-suratnya kedalam ajaran agama Masehi. Dan sekarang semuanya terwujud, semua doktrin-doktrin yang dipakai dalam agama Masehi telah menggunakan doktrin dari Paulus. Apa sajakah doktrin dari Paulus tersebut ini akan kita bahas dalam makalah ini, dan juga akan kita bahas pula siapakah Paulus ini, kemudian bagaimana ia bisa masuk dalam agama Masehi.
Selanjutnya kita juga akan membahas perbedaan yang terdapat dalam agama Masehi tentang ajaran-ajaran Paulus dan ajaran yang di bawa Nabi Isa. Dimana kita akan mengutip beberapa kesepakatan para ulama barat yang menyimpulkan tentang adanya perbedaan ajaran tersebut. Ajaran-ajaran Paulus telah banyak mendominasi kegiatan keagamaan di lingkungan umat Masehi.
Tujuannya adalah agar kita bisa memahami ajaran-ajaran dari agama Masehi yang telah terkontaminasi oleh ajaran yang di bawa oleh Paulus, dan juga untuk menambah keilmuan kita dalam membandingkan setiap agama dengan agama lainnya. Diharapkan dengan adanya tulisan ini setiap pembaca akan lebih membuka diri, artinya tidak saja fanatik dengan agama sendiri dan menyalahkan agama lain tetapi kita lihat agama lain jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal-Usul Paulus
Paulus merupakan tokoh penting dalam agama Masehi di samping Yesus. karena sepeninggal Yesus, Pauslah yang sangat berperan dalam membentuk ajaran agama Masehi. Padahal ajaran Paulus itu banyak sekali yang menyimpang dari ajaran yang asli yang diajarkan Nabi Isa (Yesus) terjadi semenjak Paulus ini cukup besar.
Nama asli dari Paulus adalah Saul, lahir di negeri Tarsus wilayah Kilikia di Asia kecil . Paulus lahir kira-kira dua tahun Sebelum Masehi. Karena Nabi Isa lahir tahun 6 Sebelum Masehi, maka Paulus kira-kira 8 tahun lebih muda dari Nabi Isa. Paulus adalah nama latin dari Saul.
Ayahnya berasal dari suku Benyamin dan masuk golongan Yahudi peranakan, tetapi di negeri asing melakukan hukum Taurat dengan cermatnya. Pada zaman Paulus kota Tarsus merupakan kota dagang yang penting dan ramai menjadi kota pelintasan dari Timur ke Eropa (Roma) pulang pergi. Pada masa itu di kota Tarsus terdapat sebuah Perguruan Yunani, sejumlah candi dewa-dewa, gedung komedi dan tempat-tempat hiburan lainnya yang disukai orang-orang Yunani.
Oleh ayahnya, Saulus (Paulus) dimasukkan ke sekolah "Synagoge" dan disanalah ia mempelajari sejarah bangsanya. Dalam Kisah Rasul-Rasul dijelaskan bahwa Paulus setelah menginjak dewasa dikirim oleh ayahnya untuk belajar kepada para Rabbi di Yerussalem untuk belajar agama Yahudi. Sejak muda Paulus sangat tertarik pada kebudayaan Yunani (Hellenisme) terutama pelajaran filsafatnya. Dengan demikian terkumpul pada dirinya dua pengaruh, pertama pengaruh didikan hukum Taurat yang kuat dari keluarganya dan kedua pengaruh kebudayaan Yunani yang mempengaruhi masyarakat pada masa itu. Mengenai ajarannya Paulus juga berguru pada Gamalil, seorang Ulama Yunani yang amat terkenal di Yerusalem.
Paulus bukan orang Nazaret dan bukan pula orang Yerusalem, jadi bukan orang yang sejak muda segera dapat dengan lingkungan Nabi Isa. Paulus bukanlah murid dari Nabi Isa dan juga bukan pengikutnya baik di Yerusalem atau di Nazaret. Dia belum pernah berhadapan muka dengan Nabi Isa, walaupun ada kemungkinan dia pernah melihatnya dari jauh. Malahan Paulus merupakan Musuh dari pengikut-pengikut Nabi Isa dan bertindak kejam sekali. Dia mengambil peranan penting dalam menganiaya orang-orang Nasrani yang pertama. Banyak orang Nasrani yang dipenjarakannya, dianiaya didalam rumah sembahyang dan dipaksanya mereka untuk menentang Nabi Isa. Dia menyetujui pembunuhan terhadap orang-orang Nasrani.
Paulus hingga mati tidak pernah kawin dan kondisi badannya kurang sehat sehingga sering mengganggu tablighnya. Tetapi ia adalah seorang pembicara yang baik sekali, apalagi ditambah pengetahuannya yang dalam tentang agama-agama Hellenisme.

B. Masuknya Paulus Dalam Agama Masehi
Mengenai masuknya Saulus ke dalam agama Masehi, Lukas berkata: "waktu Saul (Paulus) berada dekat Damaskus, tiba-tiba memancar disekitarnya cahaya dari langit turun ke bumi dan ia mendengar suara berkata kepadanya: "Saul-Saul apakah sebabnya engkau aniaya aku? Maka sahutnya: "Siapakah Engkau? Ya Tuhan? "maka iapun berkata "akulah Yesus yang engkau aniayakan".
Ia berkata dengan gemetar dan kagum. Hai Tuhan apakah yang akan engkau perbuat? Maka Tuhan berkata kepadanya: "Bangunlah dan berpeganglah pada agama Masehi". Lukas berkata pada akhir ceritanya sebuah kata yang berarti, yang mengubah muka sejarah itu: "Semenjak itu ia menyebarkan di dalam pergaulannya tentang Al-Masih dan mengajarkan bahwa Al-Masih anak Tuhan."
Tetapi disamping cerita dari Lukas diatas, banyak penyelidik berpendapat bahwa permusuhan Paulus terhadap agama Masehi jelas mendesaknya dan menyebabkan masuknya ia ke dalam agama tersebut. Kemudian Paulus memeranginya dengan senjata, yaitu senjata yang meruntuhkan dari dalam dengan merusak lambang-lambang dan menghapus corak-corak agama tersebut. Dia memasuki agama ini pada lehernya hanyalah untuk dipergunakan sebagai senjata penikam. Dengan cerdiknya Paulus telah banyak merubah segala ajaran umat Masehi, menjadi agama yang jelas bertentangan dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Isa.
Perbuatan yang semacam itu banyak sekali terjadi dalam sejarah agama-agama. Dalam agama Islam pun kejadian serupa itu pernah terjadi pada Abdullah bin Saba', sebagai orang yang pertama memeluk agama Yahudi, ia akan mengembangkan ajaran perintisan Tuhan pada diri Sayyidina Ali (dan menjadi inti kepercayaan Syi'ah). Namun pikiran-pikiran Abdullah bin Syaba' tidak dapat hidup dan tumbuh seperti hidup dan tumbuhnya pikiran Paulus karena al-Qur'an dihafalkan dan ditulis, dan al-Qur'an itu adalah penjaga yang sebaik-baiknya bagi agama Islam. Lain halnya dengan Injil, Yesus yang telah hilang di dalam pergolakan. Oleh karena itu, tidak ada yang melindungi agama Masehi dari pukulan-pukulan yang kejam yang ditujukan kepadanya oleh musuh-musuhnya dari dalam dan dari luar. Oleh karena itu pula robohlah agama Masehi Yesus dan berdirilah di atas runtuhan itu agama Masehi Paulus.

C. Ajaran-Ajaran Paulus
Sudah dijelaskan bahwa ajaran agama Masehi yang sekarang bukanlah murni ajaran yang sebenarnya dari Nabi Isa (Yesus). Banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, khususnya tentang ajaran-ajarannya. Dan untuk mengetahui ajaran-ajaran Paulus kita dapat melihatnya pada kalimat-kalimat suratnya. Karena sumber utama ajaran-ajaran yang disampaikan Paulus di tulis dalam bentuk surat-surat. Berikut adalah beberapa kutipan dari surat-surat Paulus yang dijadikan sebuah ajaran dalam agama Masehi, yaitu:

Rum 3: 9, 10, 11, 12
"Sekarang bagaimanakah? Adakah kita orang Yahudi yang menaruh suatu kelebihan? Sekali-kali tidak, karena dahulu kami sudah menyalahkan orang yahudi dan juga orang Gerika, bahwa mereka itu sekalian tertakluk kebawah dosa."
"Seperti yang tersurat demikian ini: "Bahwa tiadalah seorang yang benar, bahkan, seorangpun tiada."
"Tiada seorang yang berakal tiadalah seorang yang menuntut akan Allah."
"Sekalian mereka itu sudah menyimpang kelain, sekalilannya itu menjadi sia-sia, tiadalah seorang yang berbuat kebajikan bahkan seorangpun tidak."

Rum 3: 20-24
"Karena dengan melakukan hukum Taurat tiada seorangpun dibenarkan, sebab dari dalam Taurat itu datang pengenalnya dosa saja."
"Tetapi sekarang dengan tiada ber-Taurat sudah dinyatakan kebenaran Allah, yang disaksikan oleh Taurat Nabi-nabi."
"Yaitu kebenaran Allah oleh sebab iman kepada Yesus Kristus untuk sekalian orang yang percaya: karena tiada perbedaan."
"Sebab sekalian sudah berbuat dosa dan kurang kemuliaan Allah."
"Serta dibenarkan cara karunia sahaja, dengan anugerah Allah, oleh sebab penebusan yang ada didalam Yesus Kristus."

Rum 3: 28, 29, 30
"Sebab itu kami sifatkan bahwa orang dibenarkan oleh iman bukan dengan melakukan syari'at Taurat."
"Atau adalah Allah itu Tuhan orang Yahudi sahaja? Bukankah ia itu Tuhan orang kafir juga? Bahkan, untuk orang kafir itu juga."
"Karena Allah itu memang Esa, yang akan membenarkan orang yang bersunat dari sebab iman dan orang yang tiada bersunat itupun oleh sebab iman."

Rum 5: 8, 9, 10, 12 dan 18
"Tetapi Allah sudah menyatakan kasihnya kepada kita didalam hal Kristus telah mati karena kita, tatkala kita ditaklukkan oleh dosa."
"Sedangkan sekarang kita dibenarkan oleh darahnya, maka terlebih lagi kita akan beroleh selamat daripada kemurkaan dengan jalan Dia."
"Karena jikalau kita, tatkala lagi seteru Allah, diperdamaikan dengan Allah oleh sebab kematian anaknya, maka terlebih pula kita, sesudah diperdamaikan itu, akan beroleh selamat oleh sebab hidupnya."
"Sebab ini sebagaimana oleh sebab seorang maka dosa sudah masuk kedalam dunia ini, dan maut oleh sebab dosa, dan atas peri demikian maut itu menimpa sekalian manusia, maka karena itulah sekaliannya berbuat dosa."
"Sebab itu, sebagaimana oleh sebab satu dosa sekalian manusia terkena hukum begitulah oleh sebab satu perbuatan yang benar itu, sekalian manusia dibenarkan, supaya beroleh hidup."

Rum 8: 14, 16, 17, 29
"Karena sebarapa banyak orang yang dipimpin oleh Roh Allah, Maka itulah Anak-anak Allah."
"Maka Roh itu sendiri menyaksikan beserta dengan roh kita, bahwa kita ini anak-anak Allah.
"Tetapi jikalau anak-anak, maka warislah juga yaitu waris Allah dan sewaris dengan Kristus jikalau kita sama merasa sengsara dengan Dia, supaya sama juga kita dipermuliakan."
"Karena orang yang dikenalnya terdahulu, ia itu juga ditetapkannya terdahulu akan menjadi serupa dengan teladan Anaknya, supaya Ia itu menjadi anak sulung diantara beberapa banyak saudara."

I Korintus 1: 1, 9 dan 12: 12, 13
"Daripada Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan Sostenes, saudara kita."
"Maka Allah itu setiawan, yang sudah memanggil kamu masuk ke dalam persekutuan Anaknya, Yesus Kristus, Tuhan kita."
"Karena sebagaimana tubuh itu satu dan anggotanya banyak dan segala anggota tubuh itu, meskipun banyak, menjadi satu tubuh demikianlah juga Kristus."
"Karena di dalam Satu Roh juga kita sekalian sudah dibaptiskan menjadi satu tubuh, baik orang Gerika, baik abadi, baik orang yang merdeka, maka kita sekalian diisikan Roh yang Satu juga."




Galatia 1: 1-4, 6-8, 11-13, dan 15-16
"Daripada Paulus, seorang Rasul (bukannya daripada manusia, dan bukan pula dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Yesus Kristus serta Allah Bapa, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati)."
"serta dengan segala saudara yang ada beserta kepada segala sidang jum'at di Galatia."
"Turunlah kiranya atas kamu anugrah dan sejahtera daripada Allah Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus."
"Yang telah menyerahkan Dirinya karena dosa kita, supaya dapat melepaskan kita daripada dunia yang jahat ini menurut kehendak Allah, yaitu Bapa kita."
"Aku heran bahwa kamu sebegitu lekas berpaling daripada Dia, yang memanggil kami di dalam anugrah Kristus kepada suatu Injil yang berlainan."
"Padahal yang lain itu bukan Injil, tetapi ada setengah orang yang mengherankan kamu dan yang hendak menyungsangkan Injil yang berlainan."
"Tetapi jikalau kami ini atau seorang malaikat dari surga sekalipun akan memberikan kepAdamu Injil lain daripada yang telah kami beritakan kepAdamu biarlah ia terlaknat."
"Karena memaklumkan kepAdamu, hai saudara-saudaraku bahwa Injil yang telah kuberitahukan itu bukanlah pendapat manusia."
"Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia itu kupelajari melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus."
"Karena kamu sudah mendengar hal kehidupanku yang dahulu di dalam agama Yahudi bahwa aku terlampau sangat menganiayakan sidang jum'at Allah serta membinasakan dia."
"Tetapi tatkala sudah dikehendaki Allah, yang memilih aku daripada rahim ibuku dan memanggil aku dengan anugrahnya itu."
"Menyatakan Anaknya di dalam aku, supaya aku memberikan Dia diantara orang kafir maka sebentar itu juga tiada aku bermasyarakat dengan seorang jua pun."

Galatia 2: 1-21
"Selang empat belas tahun kemudian daripada itu naiklah aku pula ke Yerusalem dengan Barnabas sambil membawa Titus besertaku."
"Adapun aku naik itu dengan ilhan lalu kubentangkan di hadapan mereka itu Injil yang kuberikan di antara orang kafir itu, tetapi terutama sekali kepada segala orang yang terbilang, supaya jangan sia-sia pekerjaanku yuang sekarang ini ataupun yang sudah-sudah itu."
"Sungguhpun Titus, yang beserta aku, itu bangsa Gerika, tetapi tiada juga ia dipaksa akan bersunat."
"Oleh karena segala saudara palsu yang dibawa masuk dengan sembunyi, yaitu yang telah datang dengan bersembunyi, mengintip kebebasan kami, yang kami peroleh di dalam Yesus Kristus, supaya mereka itu membawa kami masuk ke dalam perhambaan."
"Maka seketika pun tiada kami takluk kepada mereka itu, supaya kebenaran Injil itu tinggal tetap kepAdamu."
"Tetapi daripada orang yang di katakan terbilang itu, (sebagaimana besar pun tiada menjadi perbedaan kepadaku, sebab Allah tiada membedakan orang atas rupanya), karena orang yang terbilang tiada melatakkan atasku suatu hukum pun."
"Tetapi pada sebaliknya, tatkala mereka itu tampak, bahwa sudah diamanatkan kepadaku pemberitaan Injil bagi orang yang tiada bersunat itu: sama seperti kepada Petrus bagi orang yang bersunat itu."
"(Karena Tuhan, yang melakukan kuasa di dalam Petrus atas jawaban rasul bagi orang yang bersunat, ialah juga melakukan kuasanya di dalam aku kepada orang kafir)."
"Maka tatkala mereka itu sudah tampak anugrah yang telah dikaruniakan kepadaku itu, lalu Yakub dan Kepas dan Yahya, yang dibilangkan menjadi tiang itu pun berjabat tangan dengan aku dengan aku dan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami ini pergi kepada orang kafir, tetapi mereka itu pergi kepada orang yang bersunat."
"Hanya kehendak mereka itu supaya kami ingat akan orang-orang miskin itu, maka itulah barang yang aku memang rajin mengerjakannya."
"Tetapi tatkala Kepas itu tiba di Antiokia, lalu aku melawan dia di hadapan orang, sebab ia berdiri di atas yang salah."
"Karena dahulu daripada datang beberapa orang daripada pihak Yakub, ia sudah makan bersama-sama orang kafir, tetapi tatkala mereka itu tiba, ia pun undur dan mengasingkan dirinya, sebab takut akan orang yang bersunat itu."
"Dan orang-orang Yahudi yang lain itu pun sama berpura-pura dengan dia sehingga Barnabas pun disesatkan oleh pura-puranya itu."
"Tetapi apabila aku tampak bahwa kelakuan mereka itu tiada betul menurut kebenaran Injil, maka kukatakan kepada Kepas di hadapan orang sekalian: "Jikalau seorang Yahudi, hidup cara orang kafir dan bukan cara orang Yahudi, bagaimanakah engkau memaksa orang kafir itu hidup cara Yahudi?"
"Bahwa asal kota ini Yahudi, dan bukannya orang-orang berdosa dari antara orang kafir."
"Tetapi kami mengetahui bahwa tiada seorang dibenarkan oleh sebab melakukan hukum Taurat, melainkan oleh sebab imam kepada Kristus Yesus, demikianlah kita ini sudah percaya akan Kristus Yesus, supaya kita dibenarkan oleh sebab imam kepada Kristus dan bukannya oleh sebab melakukan hukum Taurat karena dengan melakukan hukum Taurat itu seorang pun tiada dibenarkan."
"Tetapi jikalau kita sendiri, sedang mencari jalan hendak dibenarkan di dalam Kristus, nyata menjadi berdosa, adalah Kristus itu pelayan dosa?"
"karena jikalau aku membangunkan pula barang yang telah aku rasakan itu, niscaya nyatalah aku menjadi pelanggar hukum."
"Karena oleh sebab hukum Taurat aku ini mati lepas daripada hukum Taurat, supaya aku hidup kepada Allah. Aku sudah tersalib serta dengan Kristus."
"Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, tetapi hidup yang sekarang aku hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada Anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan Dirinya karena aku."
"Maka tiadalah aku menolah anugrah Allah, karena jikalau kebenaran itu datang dengan jalan Taurat, maka Kristus mati itu sia-sialah saja."

Galatia 3: 24, 25, 26
"Dengan hal yang demikian syariat Taurat itu sudah menjadi suatu pelatih yang membawa kita kepada Kristus, supaya kita dibenarkan oleh sebab iman."
"Tetapi setelah datang iman itu, maka tiadalah lagi kita di bawah perintah pelatih itu."
"Karena kamu sekalian anak-anak Allah oleh sebab itu iman kepada Kristus Yesus."

Itulah beberapa kutipan surat-surat Paulus yang sekarang menjadi pedoman umat agama Masehi. Surat-surat Paulus tersebut sekarang telah dicantumkan dalam kitab Perjanjian Baru, dan sebagian besar isi dari Perjanjian Baru tersebut adalah merupakan surat-surat Paulus. Terbukti dalam Perjanjian Baru (Kisah Rasul-Rasul) banyak menceritakan tentang Paulus, walaupun Paulus sebenarnya bukanlah seorang Rasul.
Dari beberapa kutipan surat-surat Paulus diatas, ringkasnya ada 4 macam ajaran yang ada dalam surat Paulus, yaitu:
1) Agama masehi bukan untuk orang Yahudi atau Israel saja, tetapi untuk seluruh bangsa.
2) Trinitas (Tritunggal), tiga Tuhan dalam satu termasuk ketuhanan Al-Masih dan ketuhanan Ruh Kudus.
3) Wujud Isa sebagai anak Tuhan dan turunnya ke bumi untuk mengorbankan diri menebus dosa manusia.
4) Isa bangkit dari alam mati dan naik ke langit untuk duduk di Kanaan ayahnya memerintah manusia.
Demikianlah ajaran-ajaran yang sekarang dipedomani oleh umat Masehi dan sebagian besarnya bersumber dari Paulus. Karena itu bisa dipastikan bahwa Masehi yang sekarang benar-benar telah berubah menjadi agama Paulus.

D. Pokok Keyakinan Dalam Ajaran Paulus
Karena pokok keyakinan dalam ajaran Paulus banyak menyimpang dari ajaran Yesus yang asli, maka tidaklah aneh kalau terjadi pertikaian dengan beberapa orang pengikut Yesus yang lain, seperti Barnaba dan Petrus, sehingga Paulus hanya menyampaikan ajarannya kepada orang-orang asing di Asia kecil dan Makedonia dan semenanjung Grik dan Semenanjung Italia. Kegiatan Paulus di lingkungan orang asing ini berlangsung pada tahun 60 M .
Pokok keyakinan dalam ajaran Paulus tersebut tersimpul dalam 7 doktrin dan termuat di dalam himpunan Surat-Surat Paulus (Paul's Epistle) , sebagai berikut dibawah ini:
1. Dosa Warisan (Inherited Sin), bahwa oleh karena moyang manusia (Adam dan Eva) membikin dosa di Sorga maka turunnya mewarisi Maut, yang sedianya akan tetap hidup kekal dalam Sorga.
2. Anak Allah (Son of God), bahwa Allah-Bapa di Sorga itu mempunyai anak Sulung yang terdahulu dari segala zaman dan segalanya diciptakan melalui-Nya.
3. Inkarnasi (Incarnation), bahwa anak sulung yang terdahulu dari segala zaman itu telah menjelmakan dirinya dimuka bumi melalui benih Daud yaitu Jesus Keristus,
4. Penyaliban (Crusifixion), bahwa anak sulung Allah yang menjelma dimuka bumi melalui benih Daud itu telah menyerahkan dirinya untuk disalib.
5. Penebusan (Redemption), bahwa Anak Sulung Allah yang mati diatas Tiang Salib itu adalah untuk menebus maut yang diwarisi manusia dari semenjak Adam; dan setiap orang mestilah beriman dengan penyaliban dan penebusan itu guna beroleh semangat dan guna beroleh hidup kekal kembali.
6. Kebangkitan (Resurrection), bahwa Anak Sulung Allah yang telah disalibkan dan dikuburkan itu sudah bangkit kembali setelah tiga hari di dalam kuburnya.
7. Naik ke langit dan bersemayam di sebelah kanan Allah-Bapa (Ascension), bahwa Anak Sulung Allah yang telah bangkit dari kuburnya itu sudah mikraj kembali kepada sisi Allah-Bapa di langit.

Selanjutnya, tujuh pokok keyakinan (Akidah) yang diajarkan Paulus dalam lingkungan jemaat-jemaat Asing itu ditutup dengan doktrin Rahasia-Ilahi (Divine Misteries), bahwa sekaliannya itu adalah Rahasia-Ilahi yang tidak bisa diselidiki dan ditilik dengan akal, akan tetapi cuma harus diimani dan dipercayai dan diyakini sepenuh hati.
Paulus mengungkapkan doktrin Rahasia-Ilahi (Divine Misteries) itu dengan kalimat sebagai berikut dibawah ini:
• Bukannya aku datang dengan petah lidah atau hikmat didalam hal memberitakan rahasia Allah kepAdamu.
1 Korintus, 2:1
• Bahwa rahasia sudah dinyatakan kepadaku dengan jalan wahyu. Dengan itu, apabila kamu membaca, bolehlah kamu mengetahui pengertianku atas rahasia Keristus, yang ada pada zaman dahulu belum diberitakan kepada segala anak Adam. Maka kepada aku ini, yang terlebih hina daripada segala orang suci, sudah dianugrah ini akan memberitahukan kepada orang kafir akan kekayaan Keristus yang tiada terkira-kira itu.
Epesus, 3: 3-8
• Maka aku sudah dijadikan pelayan sidang itu, menurut seperti jawatan yang dikaruniakan Allah kepada aku karena kamu akan menyampaikan firman Allah, yaitu rahasia yang sudah tersembunyi berzaman-zaman dan turun temurun.
Kolose, 1: 25-26
• Menurut Injil yang aku ajarkan, dan menurut pemberitaan dari hal Jesus Keristus itu, sebagaimana kenyataan rahasia yang terlindung semenjak zaman azali, tetapi sekarang ini sudah kentara dan dinyatakan kepada segala orang kafir.
Rum, 16: 25-26
• Tetapi orang duniawi tiada menerima barang yang daripada Roh Allah itu, karena perkara itu menjadi kebodohan kepadanya, dan tiada dapat mengenalnya, sebab hal itu mestilah diselidiki dengan peri rohani.
1 Korintus, 2:14
• Maka kita ini memberitakan Keristus yang tersalib, yaitu suatu syak kepada orang Yahudi, dan suatu kebodohan kepada orang kafir.
1 Korintus, 1:23
• Karena pengajaran dari hal Salib itu menjadi kebodohan kepada segala orang yang menuju kebinasaan; tetapi kepada kita yang menuju keselamatan, itulah menjadi kuasa Allah.
1 Korintus, 1:18

Demikian Paulus mengunci tujuh pokok keyakinan yang diajarkan itu guna menutup pintu bagi setiap bantahan dan sangkalan dengan menyatakan sekaliannya itu Rahasia-Ilahi, yang tidak pernah diberitakan kepada anak Adam pada masa sebelumnya, dan barulah kini dibukakan dan diwahyukan kepada Paulus saja. Rahasia Ilahi itu tidak boleh diselidiki melalui alam pikiran duniawi tetapi cuma haruslah diimani dan dipercayai sepenuh hati.

E. Perbedaan Ajaran Paulus Dengan Nabi Isa as.
Hal yang perlu kita ketahui dalam pembahasan makalah ini adalah tentang adanya perbedaan ajaran Paulus dengan ajaran Nabi Isa. Dalam pembahasan sebelumnya telah terlihat adanya penyimpangan ajaran yang dilakuakan oleh aulus terhadap ajaran Nabi Isa. Dan umumnya para ulama Barat Ketters atau bukan, semua mengakui adanya perbedaan antara ajaran Paulus dengan ajaran Nabi Isa. Dan golongan beragama, selalu berusaha untuk mengkompromikan perbedaan itu.
Para ulama barat sendiri telah menyimpulkan adanya tujuh macam ajaran Paulus yang menyalahi ajaran Nabi Isa (Yesus), tetapi tetap dipegang teguh dalam agama Masehi (Masehi). Berikut adalah 7 perbedaan tentang ajaran Paulus dengan ajaran Nabi Isa:
1. Nabi Isa selalu mementingkan dalam khotbah-khotbahnya akan kedatangannya "Kerajaan Allah yang akan datang". Sedangkan pada Paulus dititik beratkan pada "Kedatangan kembali Nabi Isa itu sendiri" sehingga timbul adanya ajaran Messianisme, akan datangnya Messiah.
2. Nabi Isa tidak pernah membicarakan tentang adanya "dosa warisan". Sedang Paulus telah mengajar adanya "Dosa warisan".
3. Nabi Isa mengajarkan tentang "pengampunan dari Tuhan atas dasar penyesalan dan tobat sungguh-sungguh dari hambanya pada perkataan dan perbuatan manusia serta atas dasar sifat kemaha pengampunan Tuhan itu sendiri ". Sedangkan Paulus "Menyandarkan pengampunan Tuhan pada penyaliban dari Nabi Isa".
4. Nabi Isa tetap mengakui "Hukum Taurat" berlaku bagi pengikut-pengikutnya . Sedang pada Paulus "Hukum Taurat" telah digantikan dengan ''Iman pada penyaliban Yesus untuk menebus dosa" manusia. Syariat Taurat itu tidak berlaku lagi dengan penebusan Isa .
5. Nabi Isa hanya mengajarkan Injil dalam lingkungan Yahudi Sedangkan pada Paulus Injil diajarkan pula pada orang-orang kafir luar Yahudi
6. Nabi Isa mewajibkan pada pengikutnya meneruskan hukum Ibrahim tentang bersunat, sedangkan Paulus tidak mewajibkan lagi bersunat
7. Nabi Isa menyangkal dan menolak dirinya dipertuhankan di samping Tuhan Yang Maha Esa . Sedangkan Paulus mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan dan menganggap dirinya sendiri sebagai penjelmaan Kristus.

Itulah beberapa perbedaan dalam ajaran Paulus dengan ajaran Nabi Isa. Dan terbukti bahwa agama Masehi yang sekarang bukanlah agama yang murni dari Nabi Isa karena sudah dimasuki oleh ajaran-ajaran dari Paulus yang sangat bertentangan dengan ajaran Masehi Nabi Isa, tetapi ajaran tersebut sampai sekarang masih dipegang oleh umat Masehi.

BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa ajaran-ajaran Paulus telah menggantikan ajaran-ajaran yang di bawa oleh Nabi Isa. Dan banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Paulus telah melarang umat Masehi untuk memakai hukum Taurat yang di bawa oleh Nabi Isa, bahkan menganggap Isa adalah sebagai Tuhan.
Dan sari dari ajaran Paulus itu ada empat macam, yaitu: (1) Agama masehi bukan untuk orang Yahudi atau Israel saja, tetapi untuk seluruh bangsa. (2) Trinitas (Trirunggal), tiga Tuhan dalam satu termasuk ketuhanan Al-Masih dan ketuhanan Ruh Kudus. (3) Wujud Isa sebagai anak Tuhan dan turunnya ke bumi untuk mengorbankan diri menebus dosa manusia. (4) Isa bangkit dari alam mati dan naik ke langit untuk duduk di Kanaan ayahnya memerintah manusia.
Disamping itu terdapat sejumlah perbedaan tentang ajaran Nabi Isa dengan Paulus antara lain, yaitu: (1) Nabi Isa selalu mementingkan dalam khotbah-khotbahnya akan kedatangannya "Kerajaan Allah yang akan datang". Sedangkan pada Paulus dititik beratkan pada "Kedatangan kembali Nabi Isa itu sendiri" sehingga timbul adanya ajaran Messianisme, akan datangnya Messiah. (2) Nabi Isa tidak pernah membicarakan tentang adanya "dosa warisan". Sedang Paulus telah mengajar adanya "Dosa warisan". (3) Nabi Isa mengajarkan tentang "pengampunan dari Tuhan atas dasar penyesalan dan tobat sungguh-sungguh dari hambanya pada perkataan dan perbuatan manusia serta atas dasar sifat kemaha pengampunan Tuhan itu sendiri ". Sedangkan Paulus "Menyandarkan pengampunan Tuhan pada penyaliban dari Nabi Isa". (4) Nabi Isa tetap mengakui "Hukum Taurat" berlaku bagi pengikut-pengikutnya. Sedang pada Paulus "Hukum Taurat" telah digantikan dengan ''Iman pada penyaliban Yesus untuk menebus dosa" manusia. Syariat Taurat itu tidak berlaku lagi dengan penebusan Isa. (5) Nabi Isa hanya mengajarkan Injil dalam lingkungan Yahudi. Sedangkan pada Paulus Injil diajarkan pula pada orang-orang kafir luar Yahudi. (6) Nabi Isa mewajibkan pada pengikutnya meneruskan hukum Ibrahim tentang bersunat, sedangkan Paulus tidak mewajibkan lagi bersunat. (7) Nabi Isa menyangkal dan menolak dirinya dipertuhankan di samping Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan Paulus mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan dan menganggap dirinya sendiri sebagai penjelmaan Kristus.
Perbedaan ajaran Paulus dengan Nabi Isa perlu kita ungkap, karena Paulus telah merubah agama Nabi Isa yang datangnya dari Allah menjadi agama yang jauh dari Allah SWT. Dan setiap muslim perlu mengetahuinya, agama masehi sekarang bukanlah agama yang dibawa dan di sebarluaskan oleh Nabi Isa dan Rasul-Rasulnya melainkan agama Paulus yang ajarannya bersumber dari surat-suratnya.
Mungkin itu saja yang bisa saya paparkan dalam makalah ini semoga bisa menambah khasanah keilmuan kita.

Daftar Pustaka
Al Kitab, Jakarta: Lembaga Al Kitab Indonesia, 1965.

Ali, Muhti. Ilmu Perbandingan Agama, Yogyakarta: PT. Al-Fatah, 1965.

Ahmadi, Abu. Perbandingan Agama, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Abdul Manaf, Mujtahid. Sejarah Agama-Agama, Jakarta: Pt. Grafindo Persada, 1994.

Bakry, Hasbullah. Isa dalam Qur'an Muhammad dalam Bible, Yogyakarta: Pustaka Firdaus, 1968.

Berkhof, H. & Enklaar, I.H. Sejarah Gereja, Jakarta: BPK, 1959.

Bashori. Ilmu Perbandingan Agama (Suatu Pengantar), Malang: STAIN Malang, 2002.

Djam'annuri. Agama Kita, Perspektif Sejarah Agama-Agama (Sebuah Pengantar), Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta dan LESFI, 2002.

G. C. Van Niftrik & B. J. Bolan. Dogmatika Masakini, Cet. V, Jakarta: Badan Penerbitan Masehi, 1967.

Internet, Situs WWW. Google.com, Sejarah Paus Paulus.

J. Verkuyl. Etika Masehi, Bagian Umum, Cet. VI, Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulya, 1979.

Muhammad Khalaf, Abdul Mun'im. Agama dalam Perspektif Rasional, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995.

Riva'I, M. Ilmu Perbandingan Agama, Cet. V, Semarang: Wicaksana, 1980.

Syalabi. Perbandingan Agama, Agama Masehi, Jakarta: Jayamurni, 1960.

Sou'yb, Joesoef. Agama-Agama Besar di Dunia, Jakarta Pusat: Pustaka Al-Husna, 1993.

Sofwan, Ridin. Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan (Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa), Semarang: Aneka Ilmu dan IAIN Wali Songo Press, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar